Voynich Manuscript, Misteri Buku Tertua di Dunia yang Tak Terpecahkan

Apakah kamu pernah mendengar tentang Voynich Manuscript? Buku ini merupakan salah satu buku paling misterius di dunia, yang ditulis dengan bahasa dan huruf yang tidak diketahui oleh siapa pun. Buku ini diperkirakan dibuat pada abad ke-15 atau ke-16, dan berisi ilustrasi-ilustrasi aneh tentang tanaman, bintang, wanita telanjang, dan hal-hal lain yang sulit dimengerti. Siapa penulisnya, apa tujuannya, dan bagaimana cara membacanya, masih menjadi teka-teki hingga saat ini.

Voynich Manuscript, Misteri Buku Tertua di Dunia yang Tak Terpecahkan
sumber


Voynich Manuscript dinamai berdasarkan nama Wilfrid Voynich, seorang penjual buku antik yang membelinya pada tahun 1912. Sejak saat itu, banyak ahli, ilmuwan, linguis, kriptologis, dan orang-orang yang penasaran telah mencoba untuk memecahkan teksnya tanpa hasil. Bahkan komputer pun gagal untuk menguraikan kode rahasia yang tersembunyi di balik huruf-huruf aneh tersebut. Beberapa orang bahkan menduga bahwa buku ini hanyalah sebuah lelucon atau tipuan belaka.

Namun, buku ini tidak sepenuhnya tanpa petunjuk. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kertas perkamen yang digunakan untuk menulis buku ini berasal dari awal abad ke-15 (1404-1438), dan analisis gaya menunjukkan bahwa buku ini mungkin dibuat di Italia selama masa Renaisans. Selain itu, ada juga beberapa kata-kata dalam bahasa Latin dan Jerman Tinggi yang ditemukan di beberapa halaman. Ada juga sebuah surat yang ditemukan di dalam sampul buku tersebut, yang ditulis pada tahun 1665 atau 1666 oleh seorang dokter bernama Jan Marek Marci. Dalam surat itu, ia menyatakan bahwa buku itu pernah dimiliki oleh Kaisar Rudolf II dari Kekaisaran Romawi Suci, yang membayarnya seharga 600 emas. Ia juga menyebutkan bahwa ada rumor bahwa penulisnya adalah seorang filsuf dan ilmuwan terkenal bernama Roger Bacon.

Namun, surat itu juga tidak memberikan jawaban pasti tentang isi buku tersebut. Marci mengirimkan buku itu kepada seorang ilmuwan Jesuit bernama Athanasius Kircher, dengan harapan bahwa ia bisa membacanya. Kircher sendiri dikenal sebagai seorang ahli bahasa kuno dan hieroglif Mesir. Namun, tampaknya ia juga tidak berhasil memecahkan misteri Voynich Manuscript. Buku itu kemudian berpindah tangan beberapa kali hingga akhirnya disimpan di Perpustakaan Buku Langka dan Manuskrip Beinecke di Universitas Yale sejak tahun 1969.

Apakah kamu tertarik untuk mencoba menyelesaikan misteri Voynich Manuscript? Jika ya, kamu bisa mengakses versi digitalnya di [sini]. Siapa tahu kamu bisa menemukan kunci untuk membuka rahasia buku tertua di dunia ini. Atau mungkin kamu malah akan semakin bingung dan penasaran dengan isi buku ini. Apapun hasilnya, Voynich Manuscript tetap menjadi salah satu warisan budaya yang paling menarik dan menggoda imajinasi banyak orang.

sumber : britannica.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama