Suku Fore dan Penyakit Otak Misterius yang Disebabkan oleh Kanibalisme

Kamu mungkin belum pernah mendengar tentang suku Fore, sebuah suku yang hidup di daerah pegunungan di Papua Nugini. Suku ini memiliki tradisi yang sangat unik dan mengejutkan, yaitu kanibalisme ritual. Mereka memakan bagian-bagian tubuh dari orang-orang yang mereka sayangi yang sudah meninggal, termasuk otaknya.

Suku fore
ilustrasi suku fore

Namun, tanpa mereka sadari, tradisi ini ternyata membawa penyakit yang sangat langka dan mematikan, yaitu kuru. Penyakit ini adalah salah satu jenis penyakit prion, yaitu penyakit yang disebabkan oleh protein prion yang berubah bentuk menjadi abnormal dan menumpuk di otak. Protein prion abnormal ini bisa merusak jaringan otak dan menyebabkan gejala-gejala seperti gemetar, tertawa tanpa alasan, kehilangan keseimbangan, dan kematian.

Penyakit kuru pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama D. Carleton Gajdusek pada tahun 1950-an. Ia melakukan penelitian di Papua Nugini dan menemukan bahwa banyak orang dari suku Fore menderita penyakit otak aneh yang tidak diketahui penyebabnya. Ia kemudian menelusuri asal-usul penyakit ini dan menemukan bahwa penyakit ini berkaitan dengan praktik kanibalisme ritual yang dilakukan oleh suku Fore.

Suku Fore melakukan kanibalisme ritual sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang kepada orang-orang yang meninggal. Mereka percaya bahwa dengan memakan bagian-bagian tubuh dari orang-orang yang meninggal, mereka bisa mewarisi roh dan kekuatan mereka. Bagian otak adalah bagian tubuh yang paling dihargai, karena dianggap sebagai tempat tinggal roh.

Namun, ternyata bagian otak juga merupakan sumber penularan penyakit kuru. Orang-orang yang meninggal karena kuru memiliki protein prion abnormal di otak mereka, dan protein prion ini bisa menular ke orang-orang yang memakan otak mereka. Dan begitu seterusnya, hingga terjadi wabah penyakit kuru di kalangan suku Fore.

Penyakit kuru termasuk dalam kelompok penyakit prion, yaitu penyakit yang disebabkan oleh protein prion abnormal. Protein prion adalah protein yang ada di seluruh tubuh manusia, termasuk otak. Biasanya, protein prion tidak berbahaya, tetapi jika berubah bentuk menjadi abnormal, ia bisa merusak jaringan otak dan menyebabkan gejala-gejala seperti demensia, gangguan gerak, dan kematian.

Penyakit-penyakit lain yang termasuk dalam kelompok penyakit prion adalah :

  • Creutzfeldt-Jakob disease dan fatal familial insomnia pada manusia
  • Bovine spongiform encephalopathy pada sapi (juga dikenal sebagai "penyakit sapi gila")
  • Scrapie pada domba dan kambing
  • Chronic wasting disease pada rusa dan elk

Tidak ada pengobatan atau vaksin yang bisa mengendalikan atau menyembuhkan penyakit kuru atau penyakit prion lainnya. Satu-satunya cara untuk mencegah penularan penyakit kuru adalah dengan menghentikan praktik kanibalisme ritual. Pemerintah Papua Nugini berhasil melarang praktik ini pada awal tahun 1960-an.

Namun, karena penyakit kuru memiliki masa inkubasi yang sangat panjang, bisa sampai puluhan tahun sebelum gejala muncul setelah terpapar protein prion abnormal, wabah penyakit ini masih berlanjut hingga beberapa dekade kemudian. Wabah penyakit ini mencapai puncaknya pada tahun 1957 dengan 200 kematian per tahun. Wabah ini kemudian menurun secara drastis hingga tidak ada lagi kematian akibat kuru sejak tahun 2010. Sumber-sumber berbeda tidak sepakat tentang kapan kematian terakhir akibat kuru terjadi, ada yang menyebutkan tahun 2005 dan ada yang menyebutkan tahun 2009.

Penyakit kuru adalah penyakit prion pertama yang ditemukan pada manusia, dan juga penyakit prion pertama yang berhasil ditularkan ke simpanse. Penemuan penyakit ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang penyakit-penyakit prion lainnya, serta mekanisme penularan dan pengobatannya.

sumber : ninds.nih.gov en.wikipedia.org mdpi.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama