Bomena: Cara Unik dan Kontroversial Orang Bhutan Mencari Cinta di Malam Hari

Bhutan, sebuah negara kecil yang terletak di kawasan pegunungan Himalaya, memiliki tradisi yang unik dan menarik perhatian banyak orang. Tradisi ini adalah bomena, yang artinya “mencari wanita” dalam bahasa Dzongkha, bahasa resmi negara ini. Bomena adalah praktik di mana pria muda yang ingin menemukan jodoh keluar di malam hari untuk menyelinap masuk ke rumah wanita yang belum menikah dan tidur bersama mereka. 
bhomena
ilustrasi


Jika mereka ketahuan oleh orang tua wanita itu, mereka harus bertanggung jawab dengan menikahinya atau membantunya bekerja di ladang. Tradisi ini lebih banyak ditemukan di daerah pedesaan dan pegunungan di bagian timur dan tengah Bhutan, di mana masyarakat masih sangat didominasi oleh laki-laki dan konservatif. Alasan dari bomena adalah untuk memberikan kesempatan kepada pria dan wanita untuk saling mengenal lebih intim sebelum menikah, karena mereka jarang bisa berkomunikasi secara bebas di tempat umum. 

Namun, tradisi ini juga menuai banyak protes dan kritik, terutama dari kalangan wanita dan aktivis hak asasi manusia. Banyak wanita yang menjadi korban kekerasan seksual, kehamilan tidak direncanakan, penyakit menular seksual, dan pelanggaran privasi akibat bomena. Selain itu, banyak pria yang menyalahgunakan tradisi ini untuk berselingkuh dengan banyak wanita tanpa niat serius untuk menikah. Beberapa sumber mengatakan bahwa tradisi bomena sudah ada sejak abad ke-15, ketika Bhutan masih terisolasi dari dunia luar. 

Tradisi ini dipercaya sebagai salah satu cara untuk menjaga keragaman genetik dan budaya di antara penduduk Bhutan, yang jumlahnya hanya sekitar 800 ribu jiwa. Namun, dengan perkembangan zaman dan globalisasi, tradisi bomena semakin berkurang dan ditolak oleh banyak orang, terutama generasi muda yang lebih terbuka dan berpendidikan. 

Banyak pria dan wanita yang lebih memilih untuk mencari pasangan hidup melalui cara-cara modern, seperti kencan online, media sosial, atau perantara profesional. Meskipun demikian, masih ada beberapa orang yang mempertahankan dan mempraktikkan tradisi bomena sebagai bagian dari identitas dan warisan budaya mereka. Mereka percaya bahwa bomena adalah cara untuk mengekspresikan cinta dan kebebasan mereka, serta untuk menghormati leluhur dan adat istiadat mereka.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama